Senin, 09 Februari 2009

Wireless LAN

LAN (Local Area Network) nir kabel atau yang biasa disebut WLAN (Wireless Local Area Network) telah banyak diimplementasikan di dunia maupun di Indonesia. Implementasinya dapat untuk melayani perkantoran (office), kampus, rumah sakit, hotel maupun bandara /stasiun.
Hampir semua sistem WLAN digunakan untuk melayani aplikasi data misalkan transfer file, internet maupun e-mail. Masih sedikit atau jarang WLAN digunakan untuk melewatkan layanan suara.
Dengan potensi yang dimiliki baik di sisi infrastruktur WLAN maupun terminal pengguna, maka WLAN sangat berpotensi memberikan layanan voice (suara). Seperti diketahui bahwa terminal pengguna WLAN biasanya bisa berupa notebook/laptop maupun PDA dimana terminal tersebut sangat mendukung untuk user mobile/bergerak maupun tetap/fixed.
Konfigurasi dan Teknologi WLAN
Bagaimana antar device (terminal) saling terhubung tanpa melalui kabel, nah inilah yang menentukan suatu jaringan WLAN dibentuk. Secara umum sistem Wireless LAN mempunyai dua konfigurasi, yaitu:
a. Konfigurasi Ad Hoc
Jaringan Ad Hoc terbentuk bila antara terminal (Notebook, Desktop atau PDA) yang telah dilengkapi Wireless LAN card saling tersambung tanpa melalu Access Point. Contoh dari jaringan ad hoc, adalah jaringan yang memiliki konfigurasi peer to peer. Untuk sebuah kantor yang tidak terlalu besar dan hanya terdiri atas satu lantai, maka konfigurasi peer to peer wireless akan cukup memadai. Peer to peer wireless LAN hanya mensyaratkan wireless nic di dalam setiap device yang terhubung ke jaringan.
Dengan konfigurasi peer to peer ini, sangat cocok digunakan dalam suatu pertemuan secara temporer. Jadi jika sewaktu waktu kita memerlukan adanya jaringan , dan hanya digunakan pada saat itu saja , kita tidak perlu repot - repot mengurusi kabel yang akan menghubungkan jaringan kita tersebut, dan membongkarnya kembali ketika kita sudah tidak memerlukannya lagi . Cukup gunakan portabel komputer anda masing-masing dengan wireless nic didalamnya, maka kita sudah saling terhubung. Praktis bukan ?
Note : Sta (station) dapat berupa komputer atau PDA
Gambar 1. Konfigurasi WLAN Ad Hoc
b. Konfigurasi Infrastruktur (Client Server)
Infrastruktur wireless LAN adalah sebuah konfigurasi jaringan dimana jaringan wireless tidak hanya berhubungan dengan sesama jaringan wireless saja. Akan tetapi , terhubung juga dengan jaringan wired. Agar jaringan wirelesss dapat berhubungan dengan jaringan wired , maka disini digunakan akses point.
Gambar 2. Konfigurasi Infrastruktur
Kalau dilihat dari teknologinya, sebenarnya WLAN tidak hanya bisa dibentuk dengan menggunakan media gelombang radio saja. Sistem wireless dengan memanfaatkan infrared juga dapat digunakan untuk WLAN.
Dalam perkembangannya, untuk saat sistem WLAN yang banyak digunakan adalah dengan standar IEEE 802.11 b atau yang biasa disebut WiFi. Dengan standar WiFi tersebut, WLAN mampu menyediakan kecepatan sampai 11 MBps. Untuk sekarang ini (pada saat tulisan ini dibuat) telah dikembangkan lagi standar WLAN yaitu 802.11 a (frekuensi 5 GHz dengan kecepatan sampai 54 MBps) dan 802.11 g dengan frekuensi 2.4 GHz dengan kecepatan 54 MBps.
Dengan kemampuan seperti di atas Wireless LAN akan mampu menyediakan layanan packet voice yang disebut juga teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP).
Voice via Wireless LAN (VoIP over WLAN)
Pada dasarnya terdapat tiga macam konfigurasi dalam implementasi VoIP (Voice ove IP) jika dilihat dari perangkat penggunanya, yaitu PC to PC, PC to Phone, dan Phone to Phone. Konfigurasi PC to PC merupakan konfigurasi layanan generasi pertama dari layanan VoIP.
Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa konfigurasi yang dimaksud : Gambar 3. Konfigurasi layanan VoIP PC to PC Gambar 4. Konfigurasi layanan VoIP PC to Phone
Gambar 5. Konfigurasi layanan VoIP Phone to Phone
Dari beberapa kemungkinan konfigurasi VoIP di atas, maka WLAN sangat berpotensi untuk menawarkan VoIP dengan konfigurasi PC to PC atau PC to phone.
Implementasi teknologi VoIP pada Wireless LAN yang paling utama adalah jaringan VoIP. WLAN dalam sistem ini sebagai media transmisi dari jaringan VoIP ke end user atau pengguna. Sehingga perangkatnya akan sama dengan perangkat pada jaringan VoIP dan jaringan WLAN yang tidak saling berhubungan atau terpisah. Tetapi terdapat peralatan tambahan yaitu interface penghubung antara kedua jaringan tersebut. Kedua jaringan berhubungan dengan jaringan IP, sehingga diperlukan ethernet untuk koneksi ke jaringan VoIP dan jaringan WLAN. Ethernet ini menggunakan IP yang alamatnya sesuai di kedua jaringan, sehingga paket-paket data dapat terkirim setelah melalui proses kompresi dan routing. Dengan demikian proses routing IP pada router sangat penting dalam pengontrolan paket data dan penyampaian datagram ke jaringan IP.
Masing-masing pihak yang berkomunikasi melalui konfigurasi ini memerlukan sebuah PC (Personal Computer) ataupun Notebook yang dilengkapi dengan peralatan multi media seperti sound card, speaker, microphone, IP telephony software yang sama di kedua sisi, dan koneksi ke jaringan IP. Untuk memulai suatu panggilan, keduanya harus terhubung ke jaringan terlebih dahulu. Tugas utama dari IP telephony software adalah mengubah sinyal suara menjadi bentuk paket, melakukan kompresi dan dekompresi.
Konfigurasi jaringan WLAN yang terhubung secara integral/keseluruhan dapat ditampilkan seperti gambar berikut :
Gambar 6. Konfigurasi WLAN untuk Layanan VoIP
Gambar 6 di atas merupakan jaringan Wireless LAN yang dihubungkan atau dikonfigurasikan dengan jaringan IP. Pada konfigurasi ini terdiri dari beberapa komponen atau bagian yang terdiri dari Notebook/PC yang dilengkapi dengan WLAN card, AP, HUB, dan Router. Sehingga bagian ini merupakan jaringan wireless LAN biasa.
Access point merupakan transceiver yang terhubung pada jaringan kabel pada suatu lokasi yang tetap. Sehingga AP akan mengirim dan menerima data, serta sebagai buffer data antara wireless LAN dengan wired LAN. Satu AP dapat melayani sejumlah user atau pemakai untuk jarak sampai 100 meter dari AP. AP ini yang menghubungkan atau sebagai interface antara sistem jaringan wireLAN dengan sistem format interface udara yang digunakan yaitu yang menghubungkan dengan Card Notebook (PCMCIA).
Untuk penggunaan beberapa AP yang jumlahnya cukup banyak maka digunakan HUB. Agar dapat terhubung dengan jaringan IP (Internet Protocol) AP dihubungkan dengan Router. Router ini akan melakukan routing data terkompresi yang dikirimkan ke jaringan IP.
Manfaat Voice via WLAN
Manfaat dengan digunakannya layanan voice via WLAN adalah sbb :
- Mobile, dimana pengguna dapat saling berkomunikasi suara dalam keadaan bergerak (karena didukung WLAN).
- Anywhere Anytime, dimanapun berada pengguna dapat saling berkomunikasi meskipun di lokasi yang sangat sulit dijangkau oleh kabel
- Murah, karena memanfaatkan VoIP maka otomatis biaya komunikasi suara yang digunakan sangat murah
- Praktis, yang biasanya komunikasi suara identik dengan menggunakan perangkat telephone maka dengan digunakannya sistem ini pengguna dapat menggunakan sarana komunikasi suara dan data sekaligus
Kesimpulan
Dari uraian di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sbb :
a. Perangkat yang diperlukan agar layanan Voice via WLAN adalah sistem WLAN (AP dan PCMICIA/PCI card) dan perangkat VoIP yang saling diintegrasikan
b. Layanan VoIP via WLAN dapat dibuat dengan sederhana karena hanya dibutuhkan integrasi WLAN ke jaringan VoIP kemudian di sisi perangkat pengguna dilengkapi dengan IP telephony software
c. Banyak manfaat yang dapat diambil dengan hadirnya Voice via WLAN diantaranya aspek mobilitas, anywhre anytime, murah dan praktis

Tidak ada komentar: